Asisten I Hadiri Kajian dan Tabligh Akbar
LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Dian Candera menghadiri kajian sekaligus tabligh akbar dengan tema "Musibah Kebodohan" di Masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau, Sabtu (7/3/2020). Kegiatan tersebut menghadirkan Ustad Abu Ihsan Al Atsari.
Dalam sambutannya, H Dian Chandera menyampaikan, melalui momentum ini, semoga kita senantiasa istiqomah dan dilindungi oleh Allah SWT. â Ikuti kegiatan ini dengan baik agar bermanfaat bagi kita semua. Pemkot Lubuklinggau menyambut baik terselenggaranya kegiatan semacam ini untuk meningkatkan keimanan dan wujud silaturahmi umat Islam,â tuturnya.
Kajian ini sambung Dian Candera adalah sebuah ilmu agar kita bisa menghadapi kehidupan duniawi dan akhirat. Semoga melalui kegiatan semacam ini, dapat mewujudkan Lubuklinggau madani dengan terciptanya ukhuwah islamiah, meningkatkan silaturahmi, menghindari dari informasi yang negatif dan semakin kokoh keutuhan umat islam,â imbuhnya.
Dalam tausyiahnya Ustad Abu Ihsan Al Atsari mengajak seluruh Jemaah agar selalu bersholawat kepada Nabi Muhamad SAW. âPada malam ini kita berkumpul di majelis ilmu, mudah-mudahan acara ini memberikan manfaat sekaligus dicatat sebagai amal ibadah,â jelasnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, malam ini kita membahas soal musibah kejahilan manusia. Dengan membawa kejahilan hidup manusia juga diselimuti dengan kejahilan. Tak ada manusia yang lahir ke dunia langsung berilmu. Maka dari itu Allah memberikan ilmu dengan mengajari manusia,â bebernya.
Masih kata ustadz janganlah merasa sudah dipuncak ilmu, kalau sudah merasa begitu berarti kita berada dipuncak kejahilan. Ilmu itu dikaitkan dengan kebaikan sedangkan kejahilan itu dikaitkan dengan keburukan.
"Tipu daya iblis adalah menjauhkan anak adam dari ilmunya karena ilmu adalah cahaya. Orang paling beruntung adalah orang yang paling mudah menyerap ilmu terutama ilmu agama,â tandasnya.
Kadang-kadang terhadap ilmu dunia kita rela menggelotorkan banyak uang sedangkan ilmu agama kita merasa malas padahal yang menyelamatkan kita adalah ilmu agama.
âSekarang banyak orang muslim yang jahil terhadap agamanya sendiri. Hal inilah yang kita khawatirkan. Dengan majelis ilmu, kita berharap dapat menjauhi kita dari kejahilan,â pungkasnya.